·
Identitas
Artikel
Tema
: Sumber dan Penggunaan Dana Bank
Judul
: Analisis Sumber dan Penggunaan Dana dalam Rangka Menilai Kinerja Perusahaan
(Studi Kasus Pada PT. Bank Riau)
Pengarang : Jenita
Tahun
: 2002
·
LATAR
BELAKANG MASALAH
· Fenomena
Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang bertugas
sebagai lembaga perantara dan memiliki tugas untuk menghimpun dan menyalurkan
dana masyakat. Sumber dana yang diperoleh bisa dari intern maupun ekstern. Untuk
intern diperoleh dari bank itu sendiri, yaitu bisa berupa setoran modal dari
pemegang saham, cadangan laba dan juga laba yang belum dibagi. Sementara dari
ekstern, dana bank diperoleh melalui simpanan masyarakat seperti giro, deposito
dan tabungan. Dan ada juga dana yang dihimpun melalui lembaga lain seperti
Bantuan Likuidasi Bank Indonesia (BLBI), pinjaman antar bank (call money),
pinjaman dari bank luar negeri dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).
Sementara itu untuk dana yang sudah berhasil dihimpun oleh Bank
kemudian disalurkan kedalam bentuk kredit kepada masyarakat yang
membutuhkan. Selain itu juga dana tersebut digunakan sebagai cadangan kas bagi
bank dimana untuk memenuhi ketentuan likuiditas wajib minimum dan
kegiatan operasional bank seperti misalkan penarikan simpanan oleh nasabah,dll.
Banyak bank yang terlikuidasi dikarenakan ketidak efisiennya dalam mengelola
keuangan.
· Motivasi Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kinerja PT. Bank Riau periode tahun
1997-2001 dalam mengelola sumber dan pengelolaan dananya. Apakah ada
hubungan yang terkait diantara kedua hal tersebut.
METODOLOGI
· Data
Data yang digunakan merupakan data sekunder
dimana data tersebut diperoleh PT. Bank Riau berupa sumber-sumber dan
penggunaan dana serta laporan keuangannya.
· Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber
dan penggunaan dana pada PT. Bank Riau juga rasio kinerja bank yang terdiri
atas LDR (Loan to Deposit Ratio), GWM (Giro Wajib Minuimum), Cash Ratio, CAR
(Capital Asset Ratio), Profit Margin, Operating Margin, Net Interest Margin,
NIM (Net Interest Margin), Interest Spread, ROA (Return on Asset), dan ROE
(Return on Equity).
· Model Penelitian
Model penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode
deskriptif dan kuantitatif yaitu menggambarkan atau menganalisis hasil
penelitian dan menggunakan rasio-rasio untuk menganalisis hasil yang disajikan
secara lebih luas atau bersifat generalisasi, sehingga dapat diambil kesimpulan
dalam menilai kinerja bank.
·
HASIL
DAN PENELITIAN
Tabel 1. Rasio Kinerja PT. Bank Riau periode
1997-2001
Sumber: Hasil olahan dari Laporan Keuangan PT.
Bank Riau periode 1997-2001
Sumber dana PT. Bank Riau tahun 2001 mengalami
peningkatan yang berasal dari giro sebagai akibat dari munculnya produk baru.
Dana giro erat kaitannya dengan likuiditas, karena giro merupakan dana yang
dapat diambil setiap saat dengan menggunakan cek, sehingga bank tersebut harus
menyediakan kas lebih besar sehingga cash rationya meningkat. Dari hasil
rata-rata menunjukkan bahwa cash ratio PT. Bank Riau berada pada 4,48%
menunjukkan cash ratio yang lebih rendah dari ketentuan BI yaitu 5-10% sehingga
bank bisa dikategorikan baik. Karena semakin besar cash ratio akan menyebabkan
adanya idle fund yang menyebabkan tingkat profitabilitas (kemampuan bank untuk
dapat menghasilkan laba) yang akan semakin menurun.
Sumber dana yang terdapat pada pinjaman yang
diterima dari Bank Indonesia tahun 2000 mengalami penurunan. Hal ini berkaitan
dengan turunnya kredit yang diberikan, karena Kredit Likuiditas Bank Indonesia
(KLBI) bertujuan untuk memberikan sarana kredit kepada masyarakat menengah ke
bawah dengan tingkat suku bunga rendah seperti sektor riil yaitu pertanian,
perumahan (KPR), dll. Sehingga terjadi penurunan LDR dari tahun 1999 ke 2000
sebesar 8,19%. Rata-rata LDR PT. Bank Riau lebih kecil dari standar yang
diterapkan BI antara 85-110%, sehingga hal ini menunjukkan bahwa tingkat
likuiditas bank ini sangat potensial.
Dengan
membandingkan giro pada BI terhadap dana pihak ketiga maka GWM yang diperoleh
selama lima tahun terakhir rata-ratanya adalah 6,35% dimana berada diantara
ukuran standar BI yaitu 5%-10%. Sehingga tingkat likuiditas bank ini bisa
dikatakan baik. Apabila GWM yang terlalu besar dapat mengancam likuiditas bank,
karena menyebabkan yang adanya idle fund dimana dana tersebut tidak dapat
menghasilkan pendapatan bagi bank.
Sumber dana yang terdapat pada dana sendiri
seperti halnya laba atau rugi tahun berjalan atau laba setelah pajak pada tahun
1998-2000 mengalami penurunan, sehingga hal ini erat kaitannya dengan ROE
(Return on Equity), CAR (Cash on Asset Ratio), dan Profit Margin yang juga
menurun. Misalnya profit margin tahun 1998 yang tadinya sebesar 22,02% menjadi
16,59% pada tahun 1999.
Sementara untuk penggunaan dana berkaitan
dengan profitabilitas bank. untuk itu bank harus memperhatikan sasaran yang
dicapai, kredit yang diberikan berkaitan dengan suku bunga kredit yang diiringi
dengan suku bunga dana. Besar kecilnya perbedaan ini berpengaruh terhadap
tinggi rendah rentabilitas bank. kredit memberikan penghasilan terbesar pada
bank, manajemen kredit lebih bersifat permanent investment, karena didasarkan
pada kegiatan perkreditan yang merupakan investasi utama dan sangat dominan
dikelola bank.
Selain itu penggunaan dana juga erat kaitannya
dengan NIM (Net Interest Margin), Interest Spread. Jika kredit setiap tahunnya
mengalami peningkatan yang tidak diiringi dengan pendapatan bunga yang
diperoleh penempatan bank lain, penyertaan, dan dana pada pihak ketiga maka
akan menyebabkan NIM mengalami penurunan.
·
KESIMPULAN
DAN SARAN
· Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dana
yang dihimpun oleh bank akan mempengaruhi bagaimana kinerja suatu bank yang
bisa dilihat dari berbagai rasio kerja. Dari data yang ada, kinerja PT. Bank
Riau dapat dikategorikan sudah baik baik dari kemampuan bank untuk mencairkan
dananya, meningkatkan labanya dan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
SARAN
Peningkatan sumber dana yang tidak diiringi dengan peningkatan
penggunaan dana akan menurunkan profitabilitas, sehingga disarankan kepada PT.
Bank Riau untuk selalu menjaga likuiditasnya dengan selalu meningkatkan
proftabilitasnya. Dana yang ada di bank harus tepat, efisien dan efektif dalam
pengelolaannya agar tidak terjadi hal yang merugikan, seperti misalnya bank
dilikuidasi.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus