pengertian dari konsep akutansi dari penggabungan usaha dan akuntansi untuk investasi saham Yaitu Penggabungan usaha adalah penyatuan dua atau lebih
perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan
menyatu dengan (uniting with) perusahaan lain.
Metode akuntansi yang
digunakan dalam penggabungan usaha di bagi menjadi 2 yaitu :
1.
Metode penyatuan kepemilikan atau yang sering
di sebut (Pooling of interest
method)
Yaitu perusahaan yang bergabung dalam satu kesatuan yang secara relatif tetap tidak berubah pada entitas akuntansi yang baru.
2.
Metode pembelian atau yang sering di sebut
(purchase method)
Suatu penggabungan usaha dari satu entitas memperoleh aktiva bersih dari perusahaan-perusahaan lain
yang bergabung.
AKUTANSI
INVESTASI SAHAM
Berikut beberapa
pengertian akutansi investasi saham
·
Yaitu sebuah perusahaan memiliki kepemilikan di perusahaan lain melalui
kepemilikan sahamnya.
•
Investasi
saham dalam jumlah yang cukup signifikan membuat perusahaan memiliki pengaruh
yang cukup besar dalam menentukan kebijakan perusahaan.
•
Jika jumlah
kepemilikan >= 50% maka perusahaan dikatakan memiliki pengendalian/ kontrol
terhadap perusahaan tersebut → Laporan keuangan konsolidasi.
Metode Penilaian Investasi di bagi
menjadi beberapa metode yaitu:
•
Metode biaya
Suatu metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan.
•
Metode ekuitas
Suatu metode yang di gunakan oleh
ekuitas pemerintah dengan mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan yang
di peroleh nya.
•
Metode nilai
bersih yang dapat direalisasikan
Suatu Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan
digunakan terutama untuk kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka
waktu dekat .
Penggunaan metode didasarkan pada kriteria sebagai
berikut :
·
Kepemilikan
kurang dari 20% menggunakan metode biaya
•
Kepemilikan
20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki pengaruh yang
signifikan menggunakan metode ekuitas
•
Kepemilikan
lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas
•
Kepemilikan
bersifat nonpermanen menggunakan metode nilai bersih yang direalisasikan.
Contoh kasus yang Menggunakan Metode biaya
•
PT. A investor
membeli Rp. 150.000.000,- untuk 15.000 lembar saham 15% saham berhak suara PT.
B investe. Pada tanggal pelaporan keuangan yang pada umumnya tgl.31 des PT B memperoleh
laba Rp. 50.000.000.- dan PT. B membagikan dividen sebesar Rp. 40.000.000,-Dengan
kepemilikan 15% (kurang dari 20%), maka secara akuntansi PT. A wajib
menggunakan metode biaya untuk mempertanggungjawabkan investasinya, jurnal yang
dibuat investor (PT.A) adalah sebagai berikut :
Jawab :
a. jurnal yang di pakai Pada saat memperoleh
investasi
•
Investasi pada
PT.B Rp. 150.000.000
Kas/bank Rp. 150.000.000
b.
Pada saat PT.B memperoleh laba
•
-tidak ada
jurnal-
c. Pada saat PT. B membagikan dividen
•
Kas/Bank Rp.
6.000.000
Penghasilan Dividen Rp.
6.000.000
•
(jurnal untuk
mengakui penerimaan dividen dari PT.B, (15% X Rp.40.000.000 = Rp. 6.000.000))
Menggunakan Metode Ekuitas
•
PT. A investor
membeli Rp. 300.000.000,- untuk 30.000 lembar saham 30% saham berhak suara PT.
B investee. Pada tangal pelaporan keuangan umumnya tgl.31 des
PT
B memperoleh laba Rp. 50.000.000.- dan PT. B membagikan dividen sebesar Rp.
40.000.000,Dengan kepemilikan 30% lebih dari 20%, maka secara akuntansi PT. A
wajib menggunakan metode ekuitas untuk mempertanggungjawabkan investasinya.
Jurnal yang dibuat oleh investor PT.A adalah sebagai berikut :
Jawab :
•
a.
Pada saat perolehan investasi
•
Investasi pada
PT.B Rp. 300.000.000
•
Kas/bank Rp. 300.000.000
•
(jurnal untuk
mencatat investasi 30% saham PT.B)
•
b.
Pada saat PT.B memperoleh laba
•
Investasi pada
PT.B Rp. 15.000.000
•
Penghasilan Investasi dari PT.B Rp.
15.000.000
•
(jurnal untuk
mengakui bagian PT.A atas laba PT.B (30% X Rp. 50.00.000 = Rp. 15.000.000))
•
c.
Pada saat PT. B membagikan dividen
•
Kas/Bank Rp.
12.000.000
•
Investasi pada PT.B Rp. 12.000.000
•
(jurnal untuk
mengakui penerimaan dividen dari PT.B (30% X Rp.40.000.000)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar