ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN
Judul Penelitian : Analisis
Penerapan PSAK No.1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan
Pada PT.PLN (Persero) Area Padang
A.
Latar Belakang
Dengan perubahan standar akuntansi di
Indonesia dari tahun 1994 sampai sekarang membuat banyak perubahan yang terjadi
pada perubahan standar akuntansi keuangan di Indonesia dari tahun 1994-2013.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ( PSAK ) No.1 Laporan Keuangan harus
menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan ekuitas ,
dan arus kas perusahaan dengan menerapkan PSAK secara benar disertai
pengungkapan yang diharuskan PSAK dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.
Pada
umumnya laporan keuangan digunakan oleh perusahaan yang berskala besar maupun
yang berskala kecil untuk mengetahui perkembangan dan kelangsungan usaha
perusahaan ke depan (going concern). Laporan keuangan merupakan hasil akhir
dari proses pencatatan,penggabungan,pengikhtisaran semua transaksi yang di
lakukan oleh perusahaan dengan seluruh pihak yang terkait dengan kegiatan
usahanya dan peristiwa penting yang terjadi di dalam perusahaan. Laporan
keuangan menyediakan informasi tentang posisi keuangan perusahaan. Laporan
keuangan harus disajikan secara wajar,transparan,mudah dipahami dan dapat di
perbandingkan dengan tahun sebelumnya ataupun antar perusahaan sejenis.Era
globalisasi dunia usaha semakin berkembang pesat dengan banyaknya
perusahaan-perusahaan baru yang saling bermunculan sehingga mendorong
perusahaan untuk lebih efisien dan selektif dalam beroperasi sehingga tujuan
perusahaan dalam mencapai laba yang tinggi dalam jangka panjang bisa terwujud.
Perusahaan sebagai organisasi profit oriented untuk selalu meningkatkan
kuantitas serta kualitas usahanya sehingga keuntungan yang diharapkan akan
tercapai.
PT.
PLN (Persero) Area Padang merupakan tenaga listrik sebagai sumber daya produksi
maupun sebagai kebutuhan kehidupan sehari-hari mempunyai peranan penting dalam
menunjang pembangunan. Melihat situasi demikian, maka dicoba untuk melakukan
studi kasus pada PT. PLN (Persero) Area Padang guna mengetahui Penerapan PSAK
No.1 terhadap penyajian Laporan Keuangan perusahaan yang ditujukan kepada para
pengguna atau pihak-pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan.
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan
menuangkan hasilnya yang berjudul “ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.1 TENTANG
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. PLN (PERSERO) AREA PADANG.
B .RUMUSAN MASALAH
Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah Apakah PT.PLN ( Persero) Area
Padang telah
sepenuhnya menerapkan PSAK No.1 pada penyusunan laporan keuangan?
C.TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai
pada penelitian ini adalah Untuk menganalisis penerapan PSAK No.1 dalam
penyusunan laporan keuangan sebagai bentuk pelaporan keuangan di PT. PLN (
Persero ) Area Padang.
Metode Penelitian
·
Variabel
Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan variable penelitian:
1. PSAK No.1, ( Kerangka dasar PSAK No.1 merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para penggunan eksternal. Kerangka dasar ini membahas laporan keuangan untuk tujuan umum ( general purpose financial statements) yang di sebut laporan keuangan termasuk laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pengguna.)
2. Laporan Keuangan PT. PLN (Persero) Area Padang ( Laporan keuangan sebagai hasil akhir dari proses akuntansi memiliki keterbatasan-keterbatasan serta prosedur-prosedur yang tidak dapat dipahami oleh semua pihak, terutama bagi mereka yang tidak mempelajari dan memahami akuntansi).
1. PSAK No.1, ( Kerangka dasar PSAK No.1 merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para penggunan eksternal. Kerangka dasar ini membahas laporan keuangan untuk tujuan umum ( general purpose financial statements) yang di sebut laporan keuangan termasuk laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pengguna.)
2. Laporan Keuangan PT. PLN (Persero) Area Padang ( Laporan keuangan sebagai hasil akhir dari proses akuntansi memiliki keterbatasan-keterbatasan serta prosedur-prosedur yang tidak dapat dipahami oleh semua pihak, terutama bagi mereka yang tidak mempelajari dan memahami akuntansi).
SumberData
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer dan data sekunder. Data Primer Yaitu data langsung diperoleh dari sumber-sumber informasi yang relevan dari perusahaan.Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh dari buku-buku literatur dan bacaan ilmiah lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti guna untuk melengkapi data primer mengenai Penerpan PSAK No.1 tentang Laporan Keuangan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer dan data sekunder. Data Primer Yaitu data langsung diperoleh dari sumber-sumber informasi yang relevan dari perusahaan.Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh dari buku-buku literatur dan bacaan ilmiah lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti guna untuk melengkapi data primer mengenai Penerpan PSAK No.1 tentang Laporan Keuangan.
·
Metode
analisis data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis kualitatif dengan
metode analisis deskriptif yaitu alat analisis yang membandingkan dua segi yang
berbeda antara teori dan praktek perlu dipertemukan agar dapat diketahui
perbedaannya, sejauh apa perbedaan tersebut, apakah bersifat prinsipil. Untuk
itu dilakukan analisis perbandingan membandingkan Penyajian Laporan Keuangan
dengan PSAK No.1.
·
Hipotesa
Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini dapat dibuat hipotesa yaitu diduga laporan
keuangan PT. PLN (Persero) Area Padang sudah sesuai dengan PSAK No.1 terhadap
penyajian Laporan Keuangan.
Analisis Data
dan Hasil
Pada dasarnya tujuan dari pelaporan keuangan adalah untuk membantu pihak-pihak
yang berkepentingan untuk mengevaluasi kinerja dari suatu unit bisnis dan untuk
meramalkan kinerjanya pada masa yang akan datang. Pelaporan keuangan dapat
disajikan dalam penyusunan laporan keuangan, penyusunan catatan atas laporan
keuangan dan pengungkapannya. PT. PLN (Persero) Area Padang tidak
menyajikan/tidak menyusun laporan arus kas dan laporan perubahan akuitas,
karena itu merupakan tugas dari holding.
Bagi pengguna eksternal PT. PLN hanya menyajikan laaporan keuangan dua jenis
yaitu Laporan Posisi Keuangan dan Laporan L/R Komperhensif. Dalam PSAK No.1
terdapat lima unsur laporan keuangan, tetapi pada PT. PLN hanya menyajikan dua
laporan keuangan.
1.LaporanPosisiKeuangan
Laporan posisi keuangan atau sering di sebut dengan Neraca merupakan suatu laporan yang menunjukan posisi keuangan entitas per periode.Laporan posisi keuangan PT. PLN (Persero) Area Padang lebih memprioritaskan Asset Tetap yang merupakan penunjang dalam aktivitas perusahaan.Laporan keuangan ini disusun dengan mengacu kepad PSAK No.1 dan standar yang ada pada PT. PLN.Laporan posisi keuangan PT. PLN (Persero) Area Padang per 31 Desember 2012 memiliki Aset sebesar Rp. 792.906.547.815 ,Ekuitas Rp. 590.441.842.521, Liabilitas Rp. 202.464.705.294. Rincian atas masing-masing pos di neraca per 31 Desember 2012.
Laporan posisi keuangan atau sering di sebut dengan Neraca merupakan suatu laporan yang menunjukan posisi keuangan entitas per periode.Laporan posisi keuangan PT. PLN (Persero) Area Padang lebih memprioritaskan Asset Tetap yang merupakan penunjang dalam aktivitas perusahaan.Laporan keuangan ini disusun dengan mengacu kepad PSAK No.1 dan standar yang ada pada PT. PLN.Laporan posisi keuangan PT. PLN (Persero) Area Padang per 31 Desember 2012 memiliki Aset sebesar Rp. 792.906.547.815 ,Ekuitas Rp. 590.441.842.521, Liabilitas Rp. 202.464.705.294. Rincian atas masing-masing pos di neraca per 31 Desember 2012.
2.LaporanLaba/RugiKomprehensif
Penyusunan Laporan Laba/Rugi Komprehensif pada PT. PLN (Persero) Area Padang berdasarkan Standar Akuntansi yang berlaku. Pada PSAK No. 1 laporan laba/rugi komprehensif terbagi atas dua bentuk, yaitu laporan laba/rugi berbentuk tunggal atau laporan L/R Per Unsur dan laporan laba/rugi berbentuk ganda atau Laporan L/R Per Fungsi.
Penyusunan Laporan Laba/Rugi Komprehensif pada PT. PLN (Persero) Area Padang berdasarkan Standar Akuntansi yang berlaku. Pada PSAK No. 1 laporan laba/rugi komprehensif terbagi atas dua bentuk, yaitu laporan laba/rugi berbentuk tunggal atau laporan L/R Per Unsur dan laporan laba/rugi berbentuk ganda atau Laporan L/R Per Fungsi.
Aset PT. PLN (Persero) Area Padang yang dilaporkan sudah memenuhi sebagian
besar ketentuan PSAK No. 1, akan tetapi PT. PLN lebih mendahulukan Aset tetap.
Untuk PSAK No. 1 hanya memuat perlakuan akuntansi spesifik yang terjadi dalam
suatu entitas, sedangkan perlakuan akuntansi lainnya yang terjadi harus
menyesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku
Penerapan PSAK No. 1 Pada Liabilitas Secara garis besar penyajian dan
pengungkapan liabilitas/kewajiban tidak sesuai dengan PSAK No. 1. Pada utang
lancar PT. PLN (Persero) Area Padang tidak mempunyai pinjaman atau tidak
memiliki utang kepada pihak bank, sehingga tidak dicantumkan ke dalam
liabilitas. Tetapi PT. PLN memiliki hutang usaha kepada pihak ketiga dan kepada
karyawan untuk uang muka Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Penerapan PSAK No. 1
Pada Ekuitas PT. PLN (Persero) Area Padang tidak sesuai dengan PSAK No. 1
karena PT. PLN merupaka BUMN yang tidak memiliki modal saham, modal PT. PLN
semuanya bersal dari pemerintah.
Penerapan PSAK No. 1 Pada Pendapatan dan Beban. Pelaporan pendapatan PT. PLN
belum sesuai dengan PSAK No. 1 karena PT. PLN mengunakan laporan laba rugi yang
nama nya berbeda denga PSAK No. 1 yaitu Laporan L/R Per fungsi. Dalam PSAK No.1
terdapat Laporan L/R Ganda, dimana laporan L/R ganda tidak diperkenankan
menyajikan pos-pos pendapatan dan beban sebagai pos luar biasa dalam laporan
laba rugi komprehensif. Perlakuan beban pada PT. PLN sudah sebagian sesuai
dengan PSAK No. 1.
Penerapan PSAK No. 1 Pada PT. PLN (Persero) Area Padang
Dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan, PT. PLN (Persero) Area Padang telah menggunakan dasar hukum yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang di atur dalam Standar Akuntansi Keuangan. Laporan Keuangan PT. PLN (Persero) telah disajikan sesuai dengan ukuran-ukuran normanatif untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan.Laporan Keuangan PT. PLN (Persero) Area Padang Tahun 2011-2012 yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Komprehensif. Laporan keuangan tersebut telah disusun berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi posisi keuangan, laporan laba rugi komperhensif secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku.
Dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan, PT. PLN (Persero) Area Padang telah menggunakan dasar hukum yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang di atur dalam Standar Akuntansi Keuangan. Laporan Keuangan PT. PLN (Persero) telah disajikan sesuai dengan ukuran-ukuran normanatif untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan.Laporan Keuangan PT. PLN (Persero) Area Padang Tahun 2011-2012 yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Komprehensif. Laporan keuangan tersebut telah disusun berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi posisi keuangan, laporan laba rugi komperhensif secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku.
4. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka kesimpulan dari penelitian ini
adalah:
1.
Dalam penerapan Laporan Keuangan, PT. PLN (Persero) Area Padang telah menyusun
dan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan StandarAkuntansiyangberlaku.
2. Laporan Keuangan PT. PLN (Persero) Area Padang telah menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara penuh kegiatan perusahaan.
3. Laporan Keuangan disajikan setiap akhir periode berjalan/akhir tahun.
4. PT. PLN (Persero) Area Padang telah menyajikan laporan keuangan pokok yg sesuai dengan PSAK No.1 yaitu berupa Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif. PT. PLN (Persero) Area Padang tidak membuat Catatan Atas Laporan Keuangan Karena PLN tidak mempunyai saham.
5. Penyusunan Dalam Laporan Posisi Keuangan PT. PLN (Persero) Area Padang belum sesuai dengan PSAK No. 1, Karena PT. PLN lebih mendahulukan Aset Tetap sedangkan dalam penyusunan dalam PSAK No. 1dimulaidariAsetLancar.
6. Penyusunan Laporan Laba Rugi Komprehensif telah menyajikan bentuk dua laporan yaitu laporan Laba Rugi Per Unsur dan Laporan Laba Rugi Per Fungsi.
2. Laporan Keuangan PT. PLN (Persero) Area Padang telah menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara penuh kegiatan perusahaan.
3. Laporan Keuangan disajikan setiap akhir periode berjalan/akhir tahun.
4. PT. PLN (Persero) Area Padang telah menyajikan laporan keuangan pokok yg sesuai dengan PSAK No.1 yaitu berupa Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif. PT. PLN (Persero) Area Padang tidak membuat Catatan Atas Laporan Keuangan Karena PLN tidak mempunyai saham.
5. Penyusunan Dalam Laporan Posisi Keuangan PT. PLN (Persero) Area Padang belum sesuai dengan PSAK No. 1, Karena PT. PLN lebih mendahulukan Aset Tetap sedangkan dalam penyusunan dalam PSAK No. 1dimulaidariAsetLancar.
6. Penyusunan Laporan Laba Rugi Komprehensif telah menyajikan bentuk dua laporan yaitu laporan Laba Rugi Per Unsur dan Laporan Laba Rugi Per Fungsi.
REFERENSI
:
PenuliS : Titin Sukma Tanjung
VOL:15
NO.2 TH 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar